Pertarungan Di Kepala
Matanya menatap langit-langit ruang tamu. Dari pojok plafon satu ke pojok lainnya. Dari luar dia tampak tenang, padahal sejatinya dia sedang bertarung dengan pikirannya sendiri. Sang pikiran berkali-kali menyeru, “Sudahlah berhenti saja seperti teman-temanmu itu. Toh mereka sepertinya bahagia”. Ia menolak mendengarkan. Baginya, haram hukumnya menerima lemparan handuk putih. Apalagi