Catatan Sepekan #5
Halo teman,
Pekan ini kita akan membicarakan soal membesarkan anak. Bukan hanya ukuran dan tinggi badan, anak juga perlu “dibesarkan” sisi-sisi lainnya, salah satunya mental. Sehingga ketika tumbuh dewasa nanti, mereka mampu menangani berbagai masalah hidupnya.
Topik ini muncul kembali setelah kemarin saya melihat reels di Instagram, sebuah potongan podcast. Host podcastnya bertanya kurang lebih,”Bagaimana cara membesarkan anak yang tangguh bila ia sejak awal sudah tumbuh di keluarga yang tercukupi?” Narasumbernya menjawab, “Don’t give too much to your kids. Don’t help them too much. You don’t realize that by doing so, it will steal their self-esteem.”
Saya dulu juga bertanya-tanya, banyak cerita orang jadi sukses berkat kerja keras yang dituntut keadaan. Dari awalnya miskin & susah, sekolah, kerja keras, lalu sukses. Kemudian lahirlah anaknya, yang sudah dari lahir hidup di keluarga berkecukupan, berlebih malah. Wajarnya, keadaan tidak menuntutnya kerja keras seperti orang tuanya. Tidak banyak tantangannya. Lalu bagaimana orang tuanya mewariskan etos kerja & kegigihan mereka pada si anak, sehingga kelak anaknya juga mampu meneruskan kesusksesan orang tuanya?
Jawabannya mirip dengan isi reels tadi. Kita perlu mengizinkan anak mengalami kesulitan dan memecahkan masalahnya sendiri. Jangan terlalu banyak intervensi. Bila ia berhasil, ia akan percaya dengan kemampuan dirinya. Self-esteemnya tumbuh. Saat dewasa, ia yakin dirinya mampu ambil keputusan-keputusan sulit di di hidupnya kelak.
Memang tidak mudah melihat anak kesulitan. Mesakke. Tapi bila menimbang jangka panjang, justru lebih mesakke bila nanti mereka tumbuh dewasa dengan keraguan-keraguan pada dirinya sendiri. Sebaiknya kita, orang tua ini, memang perlu lebih “tega membiarkan mereka menderita“. Supaya etos kerja, kegigihan & kepercayaan dirinya tumbuh.
Regards,
Rizal
⭐Yang Menarik Pekan Ini
Saya lagi tertarik dengan dunia jam tangan. Haha. Penyebabnya adalah obrolan John Mayer & Ed Sheeran di video youtube Talking Watches ini.
Setiap hari saya ngulik di internet soal ini. Feed Instagram juga mulai ramai isi jam tangan, terima kasih algoritma. Saya tertarik dengan berbagai jam tangan yang melegenda tetapi ramah kantong. Merk yang cocok dengan 2 hal itu adalah Casio. Saya beli salah 1 yang paling keren dan murah: Casio A168WA. Jam retro klasik. Setelah barangnya datang & saya coba, memang keren. Sayangnya terlalu kecil di tangan saya. Ya sudah, rejeki istri.
Dunia jam tangan ini menarik sekali. Masih banyak Casio-Casio lainnya yang maksimal gayanya tapi tidak menguras harta.
✒️Yang Saya Tulis di rizalprakosa.com
Saya pernah menulis pendek juga soal memberi kesulitan pada anak. Langsung cek di sini.
📹Rekomendasi Video YouTube
Ada salah satu video Pandji yang juga senada dengan opini di atas. Judulnya adalah Memberi Ketiadaan. Anak-anaknya diajak ke New York & diajak meninggalkan semua kenyamanan di Indonesia, adalah juga bagian dari memberi “kesulitan” pada anaknya. Agar anaknya hebat & tangguh. Simak lengkapnya di bawah ini, mulai dari menit 17:35.