Catatan Sepekan #9
Halo kawan,
Esok hari adalah Idul Adha. Saat edisi ini ditulis, selang-seling sahutan takbir antara masjid-masjid dan pawai takbir keliling. Semarak.
Di edisi kali ini, saya, sebagai bapak-bapak, akan berbagi pengalaman menerima rapot anak untuk pertama kalinya. Cepat sekali waktu berlalu ya.
Simak ya.
Regards,
Rizal.
π Yang Menarik Pekan Ini
Rabu kemarin, saya bersama istri mengambil rapot anak pertama kami. Anak pertama kami berusia 5 tahun, sebut saya R1, sudah bersekolah TK-A sejak setahun lalu. Alhamdulillah, hasilnya baik & sudah bisa naik ke TK-B. Artinya bila diberi kelancaran, satu tahun lagi, R1 akan masuk SD.
Masih segar diingatan saya, hari pertama saya masuk SD. Saat itu hampir semua murid diantar dan βditemaniβ orang tuanya ke sekolah. Beruntung kami mendapat guru luar biasa, salah duanya adalah Bu Sarjilah & Bu Dasimi, yang kelak membersamai kami hingga lulus. Maklum SD di desa, guru-gurunya itu-itu saja. Wong 1 angkatan saya cuma 12 orang, hampir mirip Laskar Pelangi. Pagi itu Bu Dasimi menyambut kami dengan hangat. Beliau mengajak kami menggambar kupu-kupu di sehelai kertas HVS sementara orang tua menunggu di luar kelas. Menurut saya, beliau sukses mengakrabkan kami dengan sekolah yang nantinya akan berdurasi paling panjang di hidup kami ini. Buktinya, hari kedua sudah tak ada orang tua yang menenami lagi.
Lalu tiba-tiba 1 tahun kedepan, pengalaman serupa akan dijalani anak saya. Wuih, time flies so fast. Semoga saya bisa mengantarnya saat hari itu tiba.
Maka ada baiknya mengingat kembali petuah ini: βThe days are long but the years are short.β 1 hari terasa lama tapi 1 tahun cepat berlalu. Kalau nanti R1 merantau saat kuliah di umur 18 tahun, praktis kebersamaan kami sudah berlalu 5 tahun & hanya tersisa 13 tahun. Itu artinya hampir 40% waktunya sudah dilalui. MasyaAllah.
Pesannya, bagi kita yang sudah punya anak, mari gunakan waktu tersisa untuk betul-betul ada bagi mereka. Saat mereka asyik bermain, tinggalkanlah handphone dan bergabunglah. Saat anak berbuat salah, hati-hatilah memberi nasihat. Pastikan bukan hanya kemarahan saja yang keluar. Waktu kita tidak terlalu banyak untuk mengisi ingatan mereka.
Pesan di atas untuk saya pribadi.
π© Rekomendasi Newsletter
Kutipan The days are long but the yeara are short pertama kali saya baca dari Tweet Sahil Bloom. Enterpreneur keturunan India-Amerika yang menulis newsletter Curiosity Chronicles. Persisnya, kutipan itu dihabas lebih dalam di edisi Paradox of Time. Silakan dibaca di sini & pertimbangkan untuk subscribe bila cocok.
π Rekomendasi Musik
Pekan lalu saya mengenalkan Raihan kepada R1. Tampaknya dia suka. Dia banyak tanya saat menyimak hits Peristiwa Subuh dan langsung ikut bernyanti setelah mendengar track Puji-Pujian. Raihan sering saya dengar saat saya kanak-kanak. Kini 30 tahun kemudian, anak saya terlihat menyukainya. The days are long but the years are short.