Kiat-Kiat Berklien dari Sembilan Tahun Menjalani
Bagi anda yang kerjanya atau usahanya berhubungan dengan klien, berikut kiat-kiat dari saya.
- Jangan pernah lari bila ada masalah. Yang namanya berklien itu hubungan jangka panjang. Karena panjang, potensi masalah muncul selalu ada. Saat itu terjadi, jangan lari. Just keep showing up. Rekan kerja saya yang sudah senior pernah berumpama, “Kita itu ibarat anak sekolah. Meski kadang belum bisa ngerjakan PR, tetep berangkat terus.” Klien akan memandang anda bertanggung jawab dan memberi asuransi personal. Ini penting. Karena berklien bukan hit & run, melainkan hit & keep. Terus terang ini tidak mudah, tapi akan terasa melegakan bila sudah berlalu. Kepercayaan klien pun akan meroket karena kita selalu ada untuknya.
- Lakukan yang anda katakan, katakan yang anda lakukan. Melakukan apa yang sudah dikatakan adalah resep paling mujarab untuk jadi dipercaya. Mengatakan yang anda lakukan, juga perlu. Bukan dalam rangka ‘pencitraan’ atau lainnya. Hanya menunjukkan bahwa anda juga berpikir dan bekerja keras untuk sang klien. Sebab terkadang, kalau tidak disampaikan, mereka juga tidak tahu. Ini agak bahaya. Karena klien akan merasa tidak mendapat bantuan dan tidak diupayakan, tidak diperjuangkan. Bila keterusan, dia bisa pindah ke lain orang.
- Jangan pernah putus kontak, bagaimana pun kondisinya. Ini berkaitan erat dengan poin pertama. Sebab apapun kondisinya, semuanya bisa menghasilkan peluang bisnis baru. Contoh, bila klien puas dia akan beli lagi atau pakai lagi jasa anda. Bila klien sedang tidak puas, rata-rata orang tidak mau menjawab komplain mereka. Jangankan menjawab, angkat telepon saja tidak. Padahal, bisa jadi ada hal mengganjal dan tersembunyi, yang ternyata peluang bisnis baru. Kalau kita keep contact, klien akan ke kita lagi karena kita sudah tahu seluk beluk ketidakpuasannya. Tidak mengulang dari awal. Namun bisa lost contact, tidak mustahil peluang ini akan jatuh ke orang lain.
Itulah setidaknya 3 hal dari hampir 9 tahun pengalaman saya berklien. Bila ditarik benang birunya, semua bermuara pada bagaimana kita menjaga kepercaan klien.
Mudah-mudahan bermanfaat.