Menulis Tiap Hari
Kalian tahu Ivan Lanin? Iya, yang sering ditanya padanan kata itu. Yang bahasanya baku tapi tidak kaku.
Kalian tahu tidak kalau beliau menulis setiap hari di Medium? Per hari ini, kurang lebih sudah 110 hari beliau post di Medium tanpa pernah putus. Hebat ya. Konsisten. Istiqomah.
Beliau mengungkapkan, target-target menulisnya dibuat sederhana dan bisa tercapai. Antara lain: jumlah kata tiap tulisan minimal 500 kata dan harus dikerjakan maksimal satu setenah jam saja. Mungkin karena beliau banyak kesibukan lain. Tapi saya rasa lebih karena supaya lekas jadi saja & tidak perlu sampai sempurna.
Kalau disimak tulisan-tulisan beliau di Medium, topiknya berkisar antara lain: rangkuman kegiatan, highlight penting dari sebuah kegiatan, disiplin menulis & tatacara menulis baku sesuai EYD. Beliau konsisten menggunakan padanan kata bahasa indonesia untuk setiap kata bahasa asing yang sering kita dengar. Ini menarik. Kita juga bisa menirunya. Saya baru tahu juga, ternyata di Kemdikbud ada situs khusus berisi mesin pencari padanan istilah bahasa inggris ke bahasa indonesia. Namanya Pasti, singkatan dari padanan istilah. Orang kita suka sekali singkatan.
Berangkat dari kekaguman atas kosistensi beliau tersebut, saya juga tertarik & berniat menulis tiap hari. Pertama 3 hari berturut-turut dulu, kemudian 1 pekan, kalau lolos lanjut lagi 3 pekan hingga 1 bulan.
Kata Ali Abdaal, seorang youtuber asal Inggris, untuk jadi seorang kreator (yang dalam kasusnya adalah youtuber), ada 3 tahap yang perlu dilalui. Yaitu Get Going, Get Good & Get Smart. Saya saat ini masih memulai fase get going ini. Dalam fase ini, kuantitas jauh lebih penting dari kualitas. Dari berulang kali membuat karya, akan terasa mana yang nyaman, mana yang cocok & mana yang bagus. Lebih ke eksplorasi untuk menemukan diri & bentuk karyanya. Untuk sekarang, seperti namanya, yang penting jalan dulu aja. Kemudian mari kita lihat, apakah saya bisa terus konsisten hingga get good? Atau bahkan get smart? Tidak ada yang tahu kalau tidak dicicip.
Omong-omong, ternyata tulisan ini sudah lebih dari 300 kata!