Merawat Keingintahuan Anak
Ada anak bertanya pada bapaknya
Buat apa berlapar-lapar puasa.
Ada anak bertanya pada bapaknya
Buat apa berlapar-lapar puasa
Ada anak bertanya pada bapaknya
Tadarus tarawih apalah gunanya
Bimbo - Ada Anak Bertanya pada Bapaknya
Saya rasa mayoritas dari kita orang tua mendamba anak-anaknya bisa punya rasa ingin tahu yang tinggi. Karena konon, rasa ingin tahu beriringan dengan minat. Sementara minat adalah bahan bakar belajar paling mantap. Orang kalau sudah minat, sumber belajar apa saja disikat. Tapi pernyaannya kemudian: apakah kita sudah siap? Jangan kaget. Karena salah satu wujud konkrit dari banyak ingin tahu adalah banyak tanya.
Carl Sagan, seorang astronom populer, punya opini soal ini. Menurutnya, kebanyak anak-anak adalah natural-born scientist. Sejak kecil, mereka mudah takjub, kagum, dan selalu ingin tahu.
Sayangnya, makin anak tumbuh dewasa, makin pudar rasa ingin tahunya. Saya ingat ketika mulai ada pelajaran IPA & IPS di kelas tiga atau empat SD, lebih banyak diisi kegiatan menghafal bermacam-macam hal. Namun, mengapa hal-hal tsb terjadi, mengapa hal-hal tersebut demikian adanya, tak menjadi perhatian lagi. Soal ujian menuntut jawaban yang sama persis dengan kuncinya. Di sisi lain, banyak anak yang mulai ragu dan khawatir menanyakan pertanyaan yang βkonyolβ, takut dicap bodoh oleh seisi kelas.
Terlepas dari sistem pendidikan kita yang musti terus diperbaiki (tentu sekarang sudah banyak peningkatan dibanding jaman saya SD tahun 90-an), sebagai orang tua setidaknya ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk merawat rasa penasaran anak-anak kita.
Menurut Carl Sagan, sederhanya, cukup dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan mereka sejauh yang kita bisa. Bahkan jawaban yang tidak komplit pun adalah bentuk dukungan kita atas inisiatif ingin tahu dari anak-anak kita. Bila tidak tahu harus menjawab apa, kita bisa cari dengan smartphone kemudian menerjemahkan hasilnya ke bahasa yang mudah mereka mengerti. Kita bisa juga mengajak anak ke perpustakaan, sekaligus mengenalkan kebiasaan membaca.
Jika memang betul-betul sudah nge-blank & bingung, Carl Sagan menyarankan kita mengatakan ini ke mereka: "Mungkin ketika dewasa nanti, kamu-lah yang pertama kali akan menemukan jawabannya.β
***
Lalu, buat apa puasa, tadarus dan tawarih tadi?
Kalau Bimbo menjawab begini:
Lapar mengajarmu rendah hati selalu
Tadarus artinya memahami kitab suci
Tarawih mendekatkan diri pada Ilahi
Seandainya Anda adalah si Bapak, apa jawaban anda?
Referensi: https://bigthink.com/thinking/why-kids-lose-wonder-carl-sagan/