Minta Bila Ingin
Saya memesan jasa cleaning service untuk datang ke rumah. Jasa ini sudah pernah saya pakai sebelumnya. Dari deskripsi jumlah ruangan dan kamar mandi yang perlu dibersihkan, adminnya lalu mengirimkan rekomendasi pilihan paket dan harganya. Iseng-iseng saya coba bertanya, “Kalau saya ambil paket ini, apakah ada potongan harga?”
Admin WA agak lama merespon, tapi kemudian membalas, “Bisa kak, kami berikan discount menjadi sekian.” Alhamdulillah, batin saya. Discountnya lebih dari 10%. Angka yang cukup besar bila dipandang dari pekerjaan saya sebagai salesman. Untung tadi saya nego. Coba kalau tidak, 10% ini tidak akan diperoleh.
Saya jadi ingat. Kata orang bijak, bila kita ingin sesuatu, sebaiknya mintalah. Apapun itu. Mau itu diskon, promosi jabatan, kenaikan gaji, berhutang duit, hingga meminang calon istri. Sampaikan saja. Kalau sudah minta, hasil terburuk hanyalah tidak diberi dan hasil terbaik bisa diberi. Kalau tidak meminta, sudah pasti tidak dapat.
Memang perlu diingat, inisiatif meminta dan cara menyampaikan permintaan adalah 2 hal yang berbeda. Kalau inisiatif ini soal keberanian, yang kadang menyamar sebagai kenekatan. Sedangkan cara meminta adalah soal keahlian dan empati. Artinya ini bisa diasah dan dilatih. Supaya setidaknya tidak menyinggung orang lain dan tidak membuat kita malu.
Eh, tapi agak beda ding kalau mintanya sama Tuhan. Akan ada 3 jenis hasil: dikasih apa yang diminta, ditunda dan dijauhkan dari mara bahaya, atau disimpan sebagai hadiah nanti di ujung masa. Untung semua.
Mintalah.