Slow Living: Sebuah Cita-Cita

Slow Living: Sebuah Cita-Cita
Photo by Marek Rucinski / Unsplash

Kemarin, algoritama instagram menyodorkan satu postingan. Postingannya sedemikian menarik, hingga menuntun saya untuk membuka lebih dalam akun pembuatnya. Nama akun itu adalah @lifeofacoffeedad dan klik di sini untuk buka IG-nya.

Kalau anda buka dan simak satu-satu isinya, postingan di akun itu rata-rata bernada sama dan menujukkan satu gaya hidup yaitu slowliving. Menyadur beberapa sumber di internet, slow living artinya hidup yang lebih pelan, sadar, mementingkan kualitas daripada kuantitas, secukupnya & tidak ngoyo-ngoyo amat.

Dari nama akunnya kita tahu si pemilik adalah seorang ayah. Lebih jauh, dia adalah orang indonesia yang tinggal di Perth, Australia. Dia punya coffee shop di sana.

Dari beberapa postingannya, tampak rutinitas yang jelas: bangun pagi subuh, sarapan lalu berangkat untuk buka coffee shopnya saat masih pagi gelap. Kemudian melayani rush hour untuk orang-orang yang perlu ditampol kafein supaya nyawanya terisi. Lalu siang hari kembali ke rumah. Lanjut memasak & menjemput anak sekolah. Di sela-selanya, hampir selalu tersisip agenda melamun di taman atau tepi danau.

Indah ya?

Di kolom komentar, banyak yang mengapresiasi. Satu komentar berterimakasih, karena berkat postingan-postingan itu, dia jadi tidak terlalu spaneng menjalani hidupnya. Komentar lain menyimpulkan, bahwa privillege sesungguhnya adalah punya waktu yang luang, persis seperti yang dijalani @lifeofacoffeedad.

Namun, dibalik itu semua, keindahan slow living tersebut tidak diraih dengan cepat & mudah. Itu prediksi saya. Supaya bisa hidup demikian, tentu perlu didahului dengan kerja keras hingga semuanya tertata. Contohnya, membuka kedai kopi tentu tidak mudah. Apalagi di luar negeri. Di Jogja saja banyak yang gulung tikar. Perlu pengalaman, kegigihan dan disiplin.

Kesimpulan saya, slow living ini bagus sebagai sebuah cita-cita yang patut kita tuju. Tapi, ia hampir mustahil kita temukan di saat masih berjuang umur 20-30an ini. Sesekali bolehlah dilihat untuk diingat. Supaya semangat mengusahakan menuju ke sana.

Read more